Catatanku : Surat untuk masalalu

Surat ini merupakan ungkapan syukur dan pengingat kepada masa lalu yang penuh perjuangan dan pengorbanan. Saya mengenang masa kecil yang penuh keterbatasan, namun diiringi dengan semangat pantang menyerah dan rasa syukur yang mendalam. Dengan menekankan pentingnya untuk tidak melupakan akar dan selalu bersyukur atas apa yang telah diraih. Inilah surat untuk masalalu..

Di atas nama masa depan yang gemilang, saya menulis surat ini untuk mengenang masa lalu yang penuh lika-liku. Tanpa bermaksud merendahkan atau menyesalinya, saya justru ingin mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan hidup bersama masa lalu yang penuh perjuangan. Surat ini bukan untuk mengenang pahitnya hidup, melainkan sebagai bukti ketangguhan dan rasa syukur yang mendalam.

Rindu dan Rasa Syukur:

Dengan rasa rindu yang mendalam, saya ingin menyapa masa lalu. Hai, masa lalu, masihkah kau ingat diriku? Saya adalah dirimu yang setia menemani dalam suka dan duka. Saya berharap kau selalu terkenang dalam ingatan yang indah dan tak terlupakan.

Masa lalu, masihkah kau teringat masa-masa sulit saat kita hidup di tanah milik orang lain selama 15 tahun? Tanpa merasakan nikmatnya rumah yang nyaman, kau tetap sabar dan tabah menghadapi nasib yang berbeda dengan orang lain. Di tengah keserakahan dan kebuasan manusia, kau beruntung dikelilingi keluarga yang selalu memberikan motivasi dan nasihat tentang kunci kebahagiaan.

Masa lalu, saya masih mengingat air mata yang menetes saat menulis surat ini, air mata syukur atas ilmu dan kesempatan yang kau berikan. Kau mengajariku tentang ketabahan, kekuatan, syukur, dan kebahagiaan.

Kenangan Masa Kecil yang Penuh Semangat:

Saya masih ingat masa kecil kita yang penuh dengan kesederhanaan. Kita menghabiskan waktu di kebun kakao yang luas, mengurusnya dengan penuh semangat. Meskipun hasil panen tidak sesuai dengan jerih payah, kita tetap bersyukur dan menghibur diri dengan keyakinan bahwa semua ada hikmahnya.

Perjuangan Menuju Kesuksesan:

Saya ingin menceritakan tentang masa-masa perjuangan kita dalam meraih pendidikan dan kesuksesan. Masih ingatkah saat kita mencari rezeki di taman? Menjadi petugas kebersihan kotoran kuda dan penjaga kamar mandi mungkin bukan pekerjaan yang menyenangkan, namun pengalaman itu mengajariku banyak hal. Meskipun saya harus menunda melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, saya tetap tegar dan berusaha. Dan akhirnya, saya berhasil meraih gelar sarjana.

Saya yakin kau akan tersenyum bahagia jika melihat pencapaianku saat ini. Saya bersyukur atas perjalanan yang penuh dengan lika-liku, dan saya tidak akan pernah melupakan pengorbanan dan perjuangan kita dalam meraih kesuksesan.

Pengingat untuk Tetap Bersyukur dan Rendah Hati:

Sebelum mengakhiri surat ini, saya ingin mengingatkanmu, masa lalu, untuk selalu membantuku untuk tetap rendah hati dan tidak lupa daratan jika suatu saat saya diberi kesempatan untuk hidup yang berlimpah harta dan jabatan. Saya tidak ingin melupakan pengorbanan dan perjuangan kita dalam meraih kesuksesan.

Saya berdoa kepada Allah SWT agar Dia menjadikan saya pribadi yang penuh dengan rasa syukur, kekuatan untuk membahagiakan orang lain, dan selalu dirahmati di dunia dan akhirat.

Posting Komentar untuk "Catatanku : Surat untuk masalalu"