Bukan Sekadar Cerita, Tapi Jejak yang Bermakna

Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa cerita hidupku akan menjadi inspirasi bagi orang lain. Semuanya berawal dari sebuah pesan singkat dari sahabatku, Marini, seorang dosen di Universitas Muhammadiyah Kotabumi.

"Pak Mansyur, sedikit tahu nih perjalanan Bapak. Gimana kalau saya izin memuat cerita Bapak? Semoga bisa memberikan inspirasi dan motivasi untuk rekan pembaca."

Mendengar tawarannya, hatiku langsung berbunga-bunga. "Boleh, Bu! Gak banyak sih, cuma ya seneng aja perjalanan saya jadi arsip literasi. Minimal, buat saya sendiri," jawabku antusias.

Lalu, dimulailah sesi wawancara singkat. Aku bercerita tentang lika-liku hidup, perjuangan, kegagalan, dan keberhasilan kecil yang kuraih. Tentang bagaimana aku belajar dari setiap jatuh bangun, tentang orang-orang yang memberiku dukungan, dan tentang mimpi-mimpi sederhana yang akhirnya terwujud.

Singkat cerita, jadilah sebuah artikel yang termuat di Majalah Sahabat Edisi Mei 2025 oleh LAGZISPEDULI.OR.ID. Rasanya seperti mimpi—kisahku yang sederhana bisa dibaca oleh banyak orang, mungkin saja menginspirasi seseorang di luar sana.

(klik) Inilah hasilnya! 

Terima kasih, Marini, sahabatku. Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk berbagi. Semoga tulisan ini bukan sekadar kenangan, tapi juga menjadi penyemangat bagi siapa pun yang membacanya.

"Hidup adalah kumpulan cerita. Ada yang tertulis, ada yang terukir dalam hati. Yang terpenting, setiap kisah punya makna."

— Mansyur

(Jika ingin membaca kisah lengkapnya, silakan kunjungi link di atas. Semoga menginspirasi!)

Posting Komentar untuk "Bukan Sekadar Cerita, Tapi Jejak yang Bermakna"